KEMISKINAN
Kemiskinan adalah keadaan dimana
terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian,
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang
memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari
sudut ilmiah.
Kemiskinan dipahami dalam
berbagai gambaran. Pemahaman utamanya mencakup:
·
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya
mencakup kebutuhan
pangan
sehari hari,
sandang, perumahan, dan pelayanan
kesehatan. Kemiskinan dalam hal ini dipahami sebagai situasi kelangkaan
barang-barang dan pelayanan dasar.
·
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk
keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal
ini termasuk
pendidikan dan
informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
·
Gambaran tentang kurangnya
penghasilan
dan
kekayaan yang memadai. Makna
"memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian
politik dan
ekonomi di
seluruh dunia.
Peta dunia memperlihatkan
persentase manusia yang hidup di bawah
batas kemiskinan nasional.
Perhatikan bahwa garis batas ini sangat berbeda-beda menurut masing-masing
negara, sehingga kita sulit membuat perbandingan.
Mengukur
kemiskinan
Kemiskinan bisa
dikelompokan dalam dua kategori , yaitu
Kemiskinan absolut dan
Kemiskinan relatif.
Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten, tidak terpengaruh
oleh waktu dan tempat/negara. contoh dari pengukuran absolut adalah persentase
dari populasi yang makan dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia
(kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).
Bank
Dunia mendefinisikan
Kemiskinan absolut
sebagai hidup degan pendapatan dibawah
USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan
dibawah $2 per hari, dengan batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar
orang didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia
mengonsumsi kurang dari $2/hari." Proporsi penduduk negara berkembang yang
hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990 menjadi 21% pada
2001. Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang hidup
dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi, nilai
dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Meskipun
kemiskinan yang paling parah terdapat di negara bekembang, ada bukti tentang
kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini
menghadirkan kaum
tuna wisma yang berkelana ke sana
kemari dan daerah pinggiran kota
dan
ghetto yang miskin. Kemiskinan
dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok
orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan
negara
kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini
biasanya disebut sebagai
negara
berkembang.
Diskusi
tentang kemiskinan
Kemiskinan dipelajari oleh banyak
ilmu, seperti ilmu sosial, ekonomi, dan budaya.
·
Dalam
politik,
perlawanan terhadap kemiskinan biasanya dianggap sebagai tujuan sosial dan
banyak pemerintah telah berupaya mendirikan institusi atau departemen.
Pekerjaan yang dilakukan oleh badan-badan ini kebanyakan terbatas hanya dalam
sensus dan
pengidentifikasian tingkat pendapatan di bawah di mana warga negara dianggap
miskin. Penanggulangan aktif termasuk rencana perumahan,
pensiun sosial,
kesempatan kerja khusus, dll. Beberapa ideologi seperti
Marxisme
menyatakan bahwa para ekonomis dan politisi bekerja aktif untuk menciptakan
kemiskinan. Teori lainnya menganggap kemiskinan sebagai tanda
sistem
ekonomi yang gagal dan salah satu penyebab utama
kejahatan.
·
Dalam
hukum, telah ada
gerakan yang mencari pendirian "
hak manusia"
universal yang bertujuan untuk menghilangkan kemiskinan.
·
Dalam
pendidikan,
kemiskinan memengaruhi kemampuan murid untuk belajar secara efektif dalam
sebuah lingkungan belajar. Terutama murid yang lebih kecil yang berasal dari
keluarga miskin, kebutuhan dasar mereka seperti yang dijelaskan oleh
Abraham
Maslow dalam
hirarki kebutuhan
Maslow; kebutuhan akan
keamanan dan rumah yang stabil, pakaian, dan kurangnya
kandungan gizi makan mereka membayangi kemampuan murid-murid ini untuk belajar.
Lebih jauh lagi, dalam lingkungan pendidikan ada istilah untuk menggambarkan
fenomen "yang kaya akan tambah kaya dan yang miskin bertambah miskin"
(karena berhubungan dengan pendidikan, tetapi beralih ke kemiskinan pada umumnya)
yaitu
efek Matthew.
Penyebab
kemiskinan
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
·
penyebab individual, atau patologis, yang
melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari
si miskin;
·
penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan
dengan pendidikan keluarga;
·
penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan
kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam
lingkungan sekitar;
·
penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai
akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
·
penyebab struktural, yang memberikan alasan
bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa
kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di
Amerika
Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan
masyarakat yang diistilahkan sebagai
pekerja miskin; yaitu,
orang yang tidak
sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih gagal
melewati atas
garis kemiskinan.
Menghilangkan
kemiskinan
Tanggapan utama terhadap
kemiskinan adalah:
·
Bantuan kemiskinan, atau membantu secara
langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari
masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
·
Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam
kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan
perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan
lain-lain.
·
Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan
bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak
negara sejahtera
menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih
mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau
keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan
perawatan kesehatan.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan