Senin, 28 November 2011

MASALAH SOSIAL BANJIR


Banjir


Sebuah banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Volume danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik.

Jenis dan Penyebab Utama Banjir

Sungai
Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi kapasitas saluran sungai. Diakibatkan hujan deras monsun, hurikan dan depresi tropis, angin luar dan hujan panas yang mempengaruhi salju. Rintangan drainase tidak terduga seperti tanah longsor, es, atau puing-puing dapat mengakibatkan banjir perlahan di sebelah hulu rintangan.
Termasuk banjir bandang akibat curah hujan konvektif (badai petir besar) atau pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di belakang bendungan, tanah longsor, atau gletser.

Muara
Biasanya diakibatkan oleh penggabungan pasang laut yang diakibatkan angin badai. Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropis masuk dalam kategori ini.

Pantai
Diakibatkan badai laut besar atau bencana lain seperti tsunami atau hurikan. Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropis masuk dalam kategori ini.

Bencana
Diakibatkan oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan atau bencana lain seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.

Manusia
Kerusakan tak disengaja oleh pekerja terowongan atau pipa.

Lumpur
Banjir lumpur terjadi melalui penumpukan endapan di tanah pertanian. Sedimen kemudian terpisah dari endapan dan terangkut sebagai materi tetap atau penumpukan dasar sungai. Endapan lumpur mudah diketahui ketika mulai mencapai daerah berpenghuni. Banjir lumpur adalah proses lembah bukit, dan tidak sama dengan aliran lumpur yang diakibatkan pergerakan massal.

Lainnya
Banjir dapat terjadi ketika air meluap di permukaan kedap air (misalnya akibat hujan) dan tidak dapat terserap dengan cepat (orientasi lemah atau penguapan rendah). Rangkaian badai yang bergerak ke daerah yang sama.

Dampak

Dampak Primer
·        Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal.
Dampak Sekunder
·        Persediaan air – Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
·        Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
·        Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
·        Pepohonan – kerusakan pohon pohon yang disebabkan oleh banjir yang besar yang membuat pohon tumbang atau mati terendam banjir.
·        Transportasi - Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.
Dampak Tersier/Jangka Panjang
·        Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan, biaya pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dll.

Pengendalian
·        Di Jakarta timur di bangun sebuah banjir kanal timur atau yang di kenal dengan nama BKT sebagai penampung aliran air.
·        Pembuatan daerah resapan air dan penanaman pohon.
·        Gubernur DKI Sutiyoso menyatakan akan menggunakan sistem polder untuk menanggulangi banjir di Jakarta, khususnya untuk 40% wilayah Jakarta yang katanya berada di bawah permukaan laut. Sistem polder ini telah direncanakan oleh Herman van Breen dan tim (dengan banjir kanal barat dan timur) ketika merancang kota sebagai respon terhadap banjir besar yang melanda Batavia tahun 1918. Namun sayangnya rencana yang bagus ini belum bisa terealisasi sepenuhnya hingga saat ini.
·        Di Indonesia program drainase sering dikenal dengan istilah sumur resapan. Yang saya tahu setiap satu rumah penduduk seharusnya ada satu sumur resapan untuk menampung air hujan sebagai cadangan apabila terjadi musim kemarau. Hal ini selain untuk mencegah terjadinya banjir msyarakat juga tidak akan terlalu khawatir kekurangan air karena memiliki cadangan air di rumahnya
·        Pengerukan tanah yang mengendap di sekitar aliran sungai
·        Kerja bakti, gotong royong dari semua pihak untuk membersihkan sampah-sampah di sekitar aliran sungai
·        Pendidikan mental masyarakat Indonesia untuk taat pada aturan agar membuang sampah pada tempatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar